Definisi umum
Secara umum Ampere meter adalah alat yang mengukur banyaknya aliran elektron dalam rangkaian, dengan unit ampere.
Warning: Ampere meter melewatkan arus melalui alat ukur itu, terkadang melalui clamp ampere (tang), perhatikan rating arus yang akan diukur dengan kapasitas alat ukur yang dimiliki
Cara Pengukuran
Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter,
1. Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere
Clamp
Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi
membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu
dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak
menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter Analog.
Berikut cara melakukan pengukurannya:
- Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah:
-
Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas
cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
Pilih Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur |
- Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber
tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil
pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh
meter.
Pembacaan pada alat ukur Analog sebaiknya > 60 % agar pembacaannya lebih tepat. |
- Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan
apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan
pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob
pada cakupan yang lebih kecil.
- Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.
- Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan,
karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan
seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.
Perhatikan polaritas saat mengukur Ampere DC |
2. Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere
Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah.
Berikut cara pengukurannya:
Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan
meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih
dulu memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya:
1. Auto Ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang benar.
2. Auto Polarity : keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung colok terbalik.
3. HOLD : yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.
4. Dioda Test : Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.
5. MAX/MIN : digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat ukur di colok.
6. Response Time : waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.
terimakasih banyak gan untuk infonya
BalasHapuskunjungi juga Rajalistrik.com